ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 28 Januari 2012

Big Breasts and Wide Hips

Big Breasts and Wide HipsBig Breasts and Wide Hips by Mo Yan
My rating: 5 of 5 stars

#2011-39

review ini aman untuk dikonsumsi. tidak mengandung spoiler.
tapi untuk 18+ ;))

Sewaktu pertama melihat buku ini direkomendasikan oleh mbak Endah Sulwesi, dari penerbit waktu itu, aku sudah tertarik membacanya. Cerita tentang kehidupan sekeluarga di masa Cina pendudukan Jepang, dan bagaimana mereka bertahan di tengah pergolakan politik itu sampai pada masa ketua Mao, pasti menjanjikan satu sisi sejarah yang menarik.

Dan hal yang paling menarik, tentu saja judulnya! Judul Big Breast and Wide Hips ini adalah satu-satunya kalimat yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pertama lihat judulnya tentu saja menggelitik. Judulnya begitu amat lah.. Kalau diterjemahkan mungkin saja bisa dicekal FPI karena dianggap mengandung pornografi, tak pantas dipajang di tempat umum. Alternatif terjemahannya mungkin ini :
1. Payudara Besar dan Pinggul Lebar -- biasa banget ya, seperti artikel kesehatan
2. Payudara Molek dan Pinggul yang Moleg -- terdengar cukup 'nakal' dan bikin cowok deg-degan. Berpotensi buat dicekal FPI.

Berhubung aku perempuan, jadi sebenarnya terdengar biasa-biasa saja, tidak berdesir atau apalah. Justru yang membuat aku deg-degan adalah ketika membacanya, di KRL atau kendaraan umum lainnya, dengan covernya yang berwarna merah cerah itu sangat menyolok untuk ditoleh orang, apalagi kalau sampai terintip judulnya. Jadi aku sering mengira, kalau ada orang yang melihat aku dengan pandangan aneh ketika membaca buku ini, apa dia mengira bahwa yang aku baca adalah novel yang penuh gairah, apa nggak malu gitu (lha, bacanya aja pagi-pagi di kereta), atau hanya terkagum-kagum saja melihat perempuan sekecil aku membaca buku yang begitu tebal. Walau begitu, aku lebih sering mengira yang pertama, jadinya lebih sering meletakkan kulit buku di pangkuanku, supaya judulnya tidak terbaca orang lain.

Dan judul buku ini bukan hanya pemanis wajah buku supaya menarik. Tetapi isinya juga menggambarkan kecantikan-kecantikan dan keindahan perempuan karena kelebihan mereka atas 'breast' dan 'hip' nya itu. Sembilan perempuan molek yang mempertaruhkan hidupnya untuk orang yang dicintainya, walaupun mereka saling membunuh, namun masih menyayangi karena sadar bahwa mereka sebenarnya keluarga. Pergantian rezim di sekeliling mereka yang berdampak pada pesona pimpinan yang membawa perempuan-perempuan ini, satu demi satu, mengikuti kata hatinya, yang mereka bilang itu cinta.

Tokoh perempuan utama, Ibu, banyak yang membandingkan dengan Ursula di 100 tahun kesunyian - Gabriel Garcia Marquez, tapi seperti biasa ketika membaca, aku mencoba melepaskan diri dari cerita lain, supaya bisa menikmati cerita ini, dan ternyata sangat mudah melepaskan Ibu dari Ursula, dengan caranya mempertahankan hidup, menghadapi keluarganya, getir dan emosi yang diderita ibu mampu membuatmu menggigit bibir, terenyuh. Situasi yang berbeda.

setiap orang tahu bahwa peluru tidak punya mata, bahwa selongsong artileri tidak akan menerima permintaan maaf. h.451

Deskripsi yang jujur tentang 'breast' dan 'hips' dari sisi satu-satunya lelaki dalam keluarga ini, tidak terlihat vulgar dan porno, tapi indah dan mengesankan, khayalan-khayalan remaja yang sebatas ia tahu, malah terkadang memang menggelitik, dan membuat aku berpikir, 'ooh, is that in a man's mind when they see our shape?'



View all my reviews

Tidak ada komentar: